1. Teori
Kabut (Nebula Hypotesis)
Teori kabut dikemukakan oleh seorang filsuf Jerman, Immanuel Kant
(1749-1827) dan seorang filsuf Prancis, Pierre Simon de Laplace. Menurut Kant
di jagad raya terdapat gumpalan kabut besar yang berputar. Makin lama, bagian
tengah gumpalan kabut itu berubah menjadi gumpalan gas yang akhirnya menjadi
matahari. Bagian kabut yang masih tersisa di sekitar gumpalan gas menjadi
PLANET dan SATELIT.
2. Teori
Kontraksi
Teori kontraksi dikemukakan oleh Descartes. Ia menyatakan bahwa bumi
mengalami penyusutan (mengerut) karena pendinginan. Akibatnya, terjadilan
PEGUNUNGAN dan LEMBAH. Teori ini dikembangkan lagi oleh Eduard Suess
(1813-1914), Seorang Geolog Austria, yang menyatakan bahwa pegunungan yang satu
mempunyai hubungan dengan pegunungan yang lain serta benua merupakan sebuah daerah yang stabil, kecuali
daerah-daerah tertentu yang labil, yang sering terjadi gempa bumi
3. Teori
James Dana
Seorang geolog Amerika, James Dana, berpendapat bahwa alam dibentuk oleh
proses PELAPUKAN dan EROSI.
4. Teori
Planetesimal
Teori planetesimal dikemukakan oleh seorang geolog , Thomas C. Chamberlin
(1843-1928) dan seorang astronom, Forest R. Moulton (1872-1952), keduanya dari
Amerika. Teori ini menyatakan bahwa matahari yang sudah ada dari dulu
berpapasan dengan sebuah bintang sehingga terjadilah pasang pada permukaan
kedua benda tersebut. Sebagian dari massamatahari tertarik ke arah bintang .
Ketika bintang bergerak menjauhi matahari, sebagian massa matahari yang tertarik
ke arah bintang tadi jatuh kembali ke permukaan matahari, sebagian lagi
terhambur ke ruang angkasa di sekitar matahari. Hamburan inilah yang menjadi
PLANET.
5. Teori
Pasang Surut
Teori Pasang Surut menyatakan bahwa ada sebuah bintang besar mendekati
matahari. Terjadilah tarik menarik antara kedua benda tersebut.Akibatnya,
bagian matahari yang mengahadap ke arah
bintang menjorok ke luar. Setelah bintang menjauh, massa matahari yang menjorok
membentuk seperti cerutu yang kemudian putus menjadi gumpalan di sekitar
matahari. Gumpalan itulah yang menjadi planet yang tiap planet besarnya tidak
sama. Di bagian tengah lebih besar, yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus, sedangkan di ujungnya kecil, yaitu Merkurius, dan Venus.
6. Teori
Alfred Wegener
Ahli metereologi Jerman, Alfred Wegener menyatakan bahwa benua terdiri
atas batuan sial (silisium aluminium), yang terapung pada batuan sima (silisium
magnesium) yang lebih besar berat jenisnya. Benua itu bergerak menuju
khatulistiwa dan ke bagian barat. Pada zaman karbon diduga hanya ada satu
benua, yaitu PANGEA. Benua Pangea
kemudian pecah dan terbentuklah daratan Gondwana (<200 jt thn) setelah zaman
karbon. Dalam (180 jt thn) terakhir Gondwana terurai. Mula-mula terpisah
menjadi Kutub Selatan dan Benua Australia, kemudian Benua Amerika dan Afrika,
akhirnya Greendland dan Benua Eropa.
7. Teori
Awan Debu
Teori awan debu menyatakan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan
gas dan debu kemudian mengalami pemampatan. Partikel-partikel debu tertarik ke
inti awan dan membentuk gumpalan bola dan berpilin. Gumpalan gas itu memipih
dan berbentuk seperti cakram dan menimbulkan panas. Inilah yang disebut
matahari.
8.
Teori Big Bang
Teori Big Bang menjelaskan bahwa jagad raya berasal dari sebuah ledakan
besar. Teori ini pertama kali diusulkan oleh George (1904-1968). Kira-kira 1010
tahun yang lalu , semua materi dan energi yang ada di jagad raya terkonsentrasi
pada sebuah bola api tunggal yang mempunyai kerapatan yang sangat besar dan
temperatur yang besar pula. Dalam
kondisi seperti ini tekanan radiasi di dalam bola api sangat besar sehingga
menimbulkan ledakan yang sangat hebat dan cepat, disebut BIG BANG.