DETIK-DETIK MENJELANG HARI ULANG
TAHUNKU
Tiga hari menjelang hari ulang
tahunku. Dan selama 1 minggu itu aku mengikuti ulangan semester 1 sebagai siswa
kelas 9 di SMP ku tercinta. Aku mempunyai 2 sahabat, mereka bernama Shalfa dan Sholihah
atau biasanya dipanggil dengan nama Shull. Kami bersahabat sejak kami awal
bertemu dan berkenalan. Kami selalu menjaga persahabatan ini satu sama lain. Pagi
itu aku berangkat sekolah, ternyata di parkiran motor aku bertemu dengan
Sholihah, lalu aku menyapanya, “hai Shull?” sapaku. Dan Shull hanya diam saja
tanpa mengeluarkan satu katapun dari mulutnya. Lohh?? Dalam hati aku bertanya,
nggak biasa-biasanya Shull cuek sama aku, aku kaget dan heran kenapa dia cuek
banget sama aku. Aku berpikir sejenak “apa aku punya salah sama dia ya?” kurasa
tidak, sebelumnya hubunganku sama dia baik-baik aja dan harmonis. Aku coba
bertanya sepanjang jalan dari parkiran motor ke sekolah “eh Shull, kamu kenapa
eh? Kok diem gitu, aku salah ya sama kamu?” tanyaku dengan heran. Shull
ternyata juga tidak menjawab satupun pertanyaanku tadi. Dia hanya jalan lurus
kedepan tanpa menoleh sedikitpun ke aku. Aku benar-benar bingung dengan
sikapnya ke aku, aku merasa tidak enak dan aneh aja dan ini bukan Shull
bangeeeeet. Setelah aku masuk ke kelasku yaitu kelas 9B, aku aneh lagi, aku
bertemu dengan Shalfa dan ku sapa “hai hai?” sapaku. Dan dia juga hanya diam
dan seperti tidak kenal denganku. Aku sangaat bingung, 2 sahabatku itu seperti
tidak mau bicara denganku. Aku bertanya dalam hati “sebenarnya ada apa ini???”
*tanda tanya besar* !
Dan dua hari sebelum hari ulang
tahunku itu, pagi-pagi aku berangkat ke sekolah dengan rasa optimis semoga
kejadian dihari kemarin tidak terjadi lagi dengan dicuekinnya
sahabat-sahabatku. Dan setelah aku selesai mengikuti ulangan dihari itu, lalu
aku mengajak Shull dan Shalfa untuk ke kantin. “Shull, Shal ayo ke kantin?”
dengan tersenyum aku mengajaknya. Ternyata mereka menjawab “ya sana, kamu
sendiri aja”, jawab Shalfa dengan ketusnya. Lalu Shull menyambung “iyaa, kami
gak laper kok, masih kenyang!” sambung Shull dengan sinisnya. Ooh betapa
sedihnya aku, dan serasa makjleb dihati. “oo ya dah, aku duluan yaa” jawabku
dengan malangnya. Dan mereka hanya diam dan diam. Kemudian aku pulang sendiri
dan hampa rasanya.
Hari terakhir menjelang hari ulang
tahunku itu, aku kembali dikejutkan dengan hal terbingung yang pernah aku alami
yaitu, semua teman-teman sekelasku juga cuek sama aku dan acuh tak acuh
kepadaku. Rasanya sedih sekali dan bingung bertubi-tubi. Aku berpikir “besok
adalah hari ulang tahunku, apakah juga akan seperti ini? Ooh hadiah ulang tahun
yang sangat mengesalkan dan menyedihkan yang pernah aku dapatkan” pikirku
sepanjang itu. Dua kata dalam benakku, YA SUDAHLAH ! Apa daya ku, tak tau
apa-apa dibalik semua itu.
Dan di pagi-pagi buta itu, udara
dingin menyentuh kalbu, ibuku membangunkanku dan mengucapkan selamat ulang
tahun kepadaku. Aku tersenyum senang dan bahagia ternyata ibuku masih ingat
dengan ulangtahunku hehe.. diikuti dengan ayahku dan adikku juga mengucapkan
selamat ulang tahun kepadaku. Banyak terimakasih kuucapkan kepada ayah ibuku
yang selama ini sudah membesarkanku dan mendidikku dengan penuh kasih sayang
yang aku tak bisa membalasnya dengan apapun itu. Hari itu adalah hari yang
menggembirakan bagiku. Aku bergegas mandi untuk pergi ke sekolah. Aku berangkat
dengan rasa optimis dan juga senang “ semoga hari ini adalah hari kebahagian
bagiku” pikirku dalam benakku itu. Setelah tiba disekolah aku langsung pergi ke
kelasku dan itu adalah hari terakhir aku mengikuti ulangan semester 1. Dan
ternyata didepan kelasku pun banyak temanku yang duduk dan bercanda tawa. Aku
menyapa mereka “Haai teman-teman?” sapaku dengan penuh senyuman. Mereka
menjawab dengan lemes dan sedikit cueknya “Ooh hai” jawabnya. Lalu aku hanya
tersenyum penuh pikiran. Aku masuk ke kelas dan ternyata tanda bel masuk
dibunyikan. Lalu semuanya masuk. Dan setelah kami selesai mengerjakan ulangan
terakhir itu, kami merasa lega. Dan aku mencoba mengajak bicara Shull dan
Shalfa. “Eh, kalian kenapa eh kok beda banget sama aku?” tanyaku dengan pengen
taunya. “Emm.. nggak kenapa-kenapa kok, biasa aja tuh, perasaanmu aja kali”
jawab mereka dengan malesnya. “Masak sih ngga ada apa-apa? Kok aku ngrasa aneh
ya?” tanyaku lagi. “Perasaanmu aja kali” jawab mereka. “Ooh yaudah, kalian mau
pulang nggak? Klo iya bareng yuk? J” ajakku dengan
baiknya. “Mmm.. yaudah kamu duluan aja, aku nanti aja” jawab mereka lagi. “Ohh
yaudah deh, aku duluan yaa” sahutku. Lalu aku berjalan ke arah utara dan
berpikir “mungkin Cuma perasaanku aja kali ya” yaudah deh. Aku berjalan,
langkah demi langkah, tiba-tiba dari arah belakang temen-temen sekelasku
menyiram ku dengan air sebanyak-banyaknya dan akhirnya basah semua seragam dan
tasku. “Aaaaaa kalian itu” jeritku. “Hahaha gimana enakkan” jawabnya dengan
rasa tidak bersalah. “Mbok jangan gitu to, jadi basah total kan ini L”
jawabku dengan muka melas. Mereka semua mengucapkan selamat ulang tahun
kepadaku sambil menyiram air lagi. Dan mereka semua meminta maaf kepadaku
tentang hal yang kemarin mengejutkan itu dengan pura-pura cuek kepadaku. “aaah
ternyata semua ini hanya pura-pura to? Huuuhh bodohnya kau L”
tanyaku. Mereka menjawab “hahaha ketipu yaa? Kasian deh luu hahaha” jawabnya.
“Uuuhh menyebalkan kalian itu tapi aku sangat sayaaaang sekali sama kalian
semua, makasih yaa J” sahutku. Aku merasa lega dan senang
sekali karena teman-temanku masih peduli sama aku, ku pikir tidak, maaf
teman-teman. Ini adalah hal yang paling konyol seduniaaaaa teman-teman. Hah
tapi makasihh bangettttt atas kejutannya. Tapi nasib seragamku dan tasku itu
masalahnya. Didepan kelas itu dan aku malu sekali dilihat banyak orang. Dan aku
bergegas lari ke kamar mandi. Ternyata dikamar mandi ada Shull dan juga Shalfa
yang juga menyiramiku dengan air kamar mandi. Aku kaget “aaaaa apa-apaan ini?”.
“Hahaha, selamat ulang tahun yak my bestfriend, wish you all the best, tambah
yang baik-baik aja deh” jawab mereka berdua. “Uuuh sosweet, dasar kalian itu
yaa bisa aja, makasih banyak yaaak J” jawabku dengan
penuh senyum. Dan mereka berdua memberikanku kado spesial untukku. “Makasih yaa
J”
ucapku. “iya,sama-sama” sahut mereka. Lalu aku masuk ke kamar mandi untuk
merapikan seragamku. Aku keluar, tiba-tiba aku di taburi tepung. Malangnya
nasib seragamku. Semua tubuhku dipenuhi tepung dan semuanya berwarna putih. Setelah
itu aku berjalan menuju gerbang sekolah, tiba-tiba Shull dan Shalfa mendorongku
hingga mau jatuh ke sungai kecil. Aku teriak dengan kencangnya. Shull dan
Shalfa malah menertawakan aku. Lalu aku, Shull dan Shalfa menuju parkiran dan
mau pulang. Setelah sampai diparkiran aku dan mereka berdua duduk/nongkrong
sebentar. Tiba-tiba ada temenku namanya Fajar datang. Kemudian Shull dan Shalfa
menyuruh Fajar untuk membeli tepung lagi. Aku berteriak tidak mau. “wey,
jangaaaan” kataku. Mereka hanya tertawa, kemudian aku lari dan mereka berdua
mengejarku sampai dapat. Mereka memegangi tanganku sekuat tenaga mereka. Akupun
tak bisa lepas dari mereka berdua. Tak lama kemudian Fajar datang dan membawa
tepungnya. Aku mencoba dan mencoba lepas dari pegangan Shull dan Shalfa tetapi
hasinya nihil. Terpaksa aku di taburi tepung untuk yang kedua kalinya. Badanku
tambah kotor dan seperti habis berenang di lumpur. Waktu itu aku malu sekali
karena dilihat banyak orang. Tapi ya sudahlah gapapa, sekali-kali. Habis itu
Shull, Shalfa, dan Fajar meminta untuk ditraktir istilah gaulnya PU.PU
(PajakUltah). Tapi kau bilang besok aja. Lalu aku dan mereka pulang. Dan akupun
pulang dengan rasa yang sangat malu, karena disepanjang jalan pulang bajuku
berlumuran tepung dan juga air. Tetapi mau gimana lagi, nasi sudah menjadi bubur.
Dan ini adalah kenangan terindah selama aku berada di masa putih biru. Aku
sangan senang sekali punya teman seistimewa kalian. Sekian sedikit banyak
cerita tentang ulang tahun saya yang ke 15th. Terimakasih.
. jiaah ckckck ternyta cerpen nya kek gini , ^ 'true story' ternyata:D
BalasHapus