Hallo bloggers! Long time no see nih. Hihi im back again. Kali ini
aku mau ngeshare quotes nya bang Tere Liye nih guys. Suka banget soalnya,
kata-katanya dijamin nyes mikir dua kali. Haha, lets see!^^
“Daun yang jatuh tak pernak
membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan.
Mengikhlaskan semuanya.”-Tere Liye
“Camkan, bahwa cinta adalah perbuatan. Nah, dengan
demikian, ingat baik-baik, kau selalu bisa memberi tanpa sedikitpun rasa cinta,
akan tetapi kau tidak akan pernah bisa mencintai tanpa selalu memberi”
“Cinta adalah perbuatan. Kata-kata dan tulisan indah adalah omong
kosong”
“Cinta sejati selalu menemukan jalan, Borno. Ada saja kebetulan, nasib,
takdir, atau apalah sebutannya, orang-orang yang mengaku sedang dirundung cinta
justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, wajah
kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya”
“Sejatinya rasa suka tidak perlu diumbar, ditulis, apalagi kau
pamer-pamerkan. Semakin sering kau mengatakannya, jangan-jangan dia semakin
hambar, jangan-jangan kita mengatakannya hanya karena untuk menyugesti,
bertanya pada diri sendiri apa memang sesuka ini” ― Tere Liye, Kau, Aku &
Sepucuk Angpau Merah
“Borno cinta hanya segumpal perasaan dalam hati.
Sama halnya gumpal perasaan senang, gembira, sedih, sama dengan kau suka makan
gulai kepala ikan, suka mesin. Bedanya, kita selama ini terbiasa
mengistimewakan gumpal perasaan yang disebut cinta. Kita beri dia porsi lebih
penting, kita besarkan, terus mengumpal, membesar. Coba saja kaucueki, kau
lupakan, maka gumpal cinta itu juga dengan cepat kayu seperti kau bosan makan
gulai kepala ikan”
“Langit selalu punya scenario terbaik. Saat itu belum terjadi,
bersabarlah. Isi hari-hari dengan kesempatan baru. Lanjutkan hidup dengan
segenap perasaan riang”
“Cinta bukan sekedar
memaafkan. cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya. cinta adalah harga diri.
cinta adalah rasionalitas sempurna.
Jika kau memahami cinta adalah perasaan irasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan, maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. kau dengan mudah membenarkan apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan berpikir bahwa itu boleh jadi karena kau tidak mampu mengendalikan perasaan tersebut. tidak lebih, tidak kurang”
Jika kau memahami cinta adalah perasaan irasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan, maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. kau dengan mudah membenarkan apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan berpikir bahwa itu boleh jadi karena kau tidak mampu mengendalikan perasaan tersebut. tidak lebih, tidak kurang”
“Kau tidak harus minta
maaf. Meskipun seharusnya kau tahu, sehari setelah kau memutuskan pergi, aku
telah membujuk hatiku agar tegar. Tetapi percuma. Menyakitkan. Semua itu
membuat sesak. Kalimat itu mungkin benar, ada seseorang dalam hidupmu yang
ketika ia pergi, maka ia juga membawa sepotong hatimu. Alysa, kau pergi. Dan
kau bahkan membawa lebih dari separuh hatiku.”
“Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang
indah. Bahwa hidup harus dimengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus
memahamim pemahaman yang tulus.” ― Tere Liye
“Orang yang memendam perasaan seringkali
terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya
untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya
senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul
yang nyata dan mana simpul yang dusta.” ― Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
“Kalau memang terlihat rumit lupakanlah. Itu
jelas bukan cinta sejati kita. Cinta sejati selalu sederhana. Pengorbanan yang
sederhana kesetiaan yang tak menuntut apapun dan keindahan yang apa adanya.” ― Tere Liye
“Begitulah kehidupan, Ada yang kita tahu, ada
pula yang tidak kita tahu. Yakinlah, dengan ketidak-tahuan itu bukan berarti
Tuhan berbuat jahat kepada kita. Mungkin saja Tuhan sengaja melindungi kita
dari tahu itu sendiri.”
― Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
― Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
“Hidup harus terus berlanjut,tidak peduli
seberapa menyakitkan atau membahagiakan, biar waktu yg menjadi obat” ― Tere Liye, Ayahku (Bukan) Pembohong
“Berasumsi dengan perasaan, sama saja dengan
membiarkan hati kau diracuni harapan baik, padahal boleh jadi kenyataannya
tidak seperti itu, menyakitkan.”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah
“Andai kata semua kehidupan ini
menyakitkan, maka di luar sana pasti masih ada sepotong bagian yang
menyenangkan. Kemudian kau akan membenak pasti ada sesuatu yang jauh lebih
indah dari menatap rembulan di langit. Kau tidak tahu apa itu, karna ilmumu
terbatas. Kau hanya yakin , bila tidak di kehidupan ini suatu saat nanti pasti
akan ada yang lebih mempesona dibanding menatap sepotong rembulan yang sedang
bersinar indah.” ― Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
“Benarlah. Jika kalian sedang bersedih, jika
kalian sedang terpagut masa lalu menyakitkan, penuh penyesalah seumur hidup,
salah satu obatnya adalah dengan menyadari masih banyak orang lain yang lebih
sedih dan mengalami kejadian lebih menyakitkan dibandingkan kalian. Masih
banyak orang lain yang tidak lebih beruntung dibandingkan kita. Itu akan
memberikan pengertian bahwa hidup ini belum berakhir. Itu akan membuat kita
selalu meyakini : setiap makhluk berhak atas satu harapan.” ― Tere Liye, Moga Bunda Disayang Allah
“Suatu saat jika kau beruntung menemukan
cinta sejatimu. Ketika kalian saling bertatap untuk pertama kalinya, waktu akan
berhenti. Seluruh semesta alam takzim menyampaikan salam. Ada cahaya keindahan
yang menyemburat, meggetarkan jantung. Hanya orang - orang yang beruntung yang
bisa melihat cahaya itu, apalagi berkesempatan bisa merasakannya.” ― Tere Liye, Berjuta Rasanya
“Seseorang yang mencintaimu karena fisik,
maka suatu hari ia juga akan pergi karena alasan fisik tersebut. Seseorang yang
menyukaimu karena materi, maka suatu hari ia juga akan pergi karena materi.
Tetapi seseorang yang mencintaimu karena hati, ia tidak akan pernah pergi!
Karena hati tidak pernah mengajarkan tentang ukuran relatif lebih baik atau
lebih buruk.” ― Tere Liye, Berjuta Rasanya
“Kita tak akan pernah bisa
berdamai dengan masa lalu jika kita tidak memulainya dengan memaafkan semua
kejadian yang telah terjadi. Dan kita justru harus memulainya dengan tidak
menyalahkan diri sendiri. Memulai dengan memaafkan diri sendiri”
“Tak Peduli seberapa
membahagiakan atau menyedihkan, hidup harus terus berlanjut. Waktulah yang
selalu menepati janji dan berbaik hati mengobati segalanya.” ― Tere Liye, Sunset Bersama Rosie
“perasaan adalah perasaan,
meski secuil, walau setitik hitam di tengah lapangan putih luas, dia bisa
membuat seluruh tubuh jadi sakit, kehilangan selera makan, kehilangan semangat,
hebat sekali benda bernama perasaan itu, dia bisa membuat harimu berubah cerah
dalam sekejap padahal dunia sedang mendung, dan di kejap berikutnya mengubah
harimu jadi buram padahal dunia sedang terang benderang”― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah
“Tapi apalagi yang membuat
hati berdesir selain pertemuan yang tidak disengaja ?” ― Tere Liye, Kisah Sang Penandai
“Cinta itu jangan
dipaksakan, jangan diburu-buru karena nanti kita yang akan merusak jalan
ceritanya sendiri.” ― Tere Liye
“Tidak ada kesalahan,
kekeliruan, apalagi dosa dalam sebuah perasaan, bukan?”
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah
― Tere Liye, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar