ALAT-ALAT KOMUNIKASI
a. Teknologi Komunikasi Tradisional dan
Modern
Manusia adalah makhluk individu dan sosial.
Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan komunikasi antarsesama agar dapat
berinteraksi dengan baik. Dengan demikian, manusia berupaya mencari dan
mencipta sistem dan alat untuk saling berinteraksi dan berkomu-nikasi, mulai
dari melalui gambar (bentuk lukisan), isyarat (tangan, asap, dan bunyi), huruf,
kata, kalimat, tulisan, surat, sampai dengan penggunaan telepon dan internet.
Perkembangan teknologi komunikasi mengikuti
sejarah yang tidak sederhana. Berdasarkan perkembangan tersebut, kita mengenal
teknologi komunikasi tradisional dan modern. Teknologi komunikasi tradisional
bercirikan langsung dan menggunakan simbol-simbol yang disepakati secara lokal.
Teknologi komunikasi modern bercirikan tidak langsung dan memiliki jangkauan
luas bahkan global. Dari bentuknya, teknologi komunikasi tradisional cenderung
memiliki ukuran besar sedangkan teknologi komunikasi modern berukuran lebih
sederhana.
Perangkat komunikasi tradisional sampai
sekarang tetap digunakan termasuk di negara maju sekali pun. Sebagai contoh,
tempat ibadah masih menggunakan perangkat komunikasi tradisional seperti
kentongan, bedug, lon-ceng dan lain-lain. Alasan penggunaan alat tersebut yaitu
karena dapat dilakukan oleh siapa saja, harganya murah, dan pembuatannya mudah.
Teknologi modern selalu bergantung kepada energi listrik (BBM, surya, angin dan
lain lain). Hal ini akan menjadi masalah, apalagi di wilayah terpencil (di
desa-desa lereng gunung berapi, pulau-pulau kecil). Mereka masih mempertahankan
sistem budaya komunikasi tradisional dalam menghadapi bencana atau fungsi
komunikasi lain. Orang-orang kota bukannya tidak mengetahui, tetapi tidak mau
atau gengsi (tidak modern). Seiring dengan perkembangan kota tersebut,
perangkat tradisional sering hanya disimpan di museum sebagai tontonan. Bahkan
seperti yang terjadi di beberapa daerah, sejenis kentongan sekarang sudah
dilombakan atau difestivalkan sebagai kreativitas seni pertunjukan dengan aneka
modifikasi, akhirnya tidak jarang menghilangkan fungsi yang sebenarnya.
Di beberapa kota, orang-orang masih banyak
yang mencoba mempertahankan fungsi kentongan. Kelurahan atau pos-pos ronda,
juga masih terdapat kentongan dan kode-kode memukulnya serta penjelasan
fungsinya. Bergeser fungsi-fungsi alat tersebut sekarang juga sangat beragam,
contohnya di istana negara sampai sekarang ada "gong" yang fungsinya
hanya untuk seremonial saja yaitu ketika presiden membuka suatu pertemuan
penting atau dalam acara-acara peresmian.
Teknologi komunikasi tradisional, dapat
diidentifikasikan dari bentuk, bahan, lama pemakaian (umur), cara membuatnya,
alat untuk membuatnya, dan berapa orang untuk membuatnya, serta cara
menggunakannya: ada yang ditabuh, dipukul, dipukulkan ke yang lain,
digoyang-goyang (angklung, lonceng), ditiup (seruling, peluit), kode dan
fungsinya, jangkauan suaranya, efektivitas penempatannya, organisasinya dan
banyak sekali yang bisa digali. Permasalahan di atas sangat perlu dicermati dan
digali manfaat kearifannya untuk membantu sistem peringatan dini baik lokal
maupun regional.
Perangkat teknologi modern telah banyak
digunakan masyarakat terutama di kota-kota besar seperti: telepon, radio,
televisi, internet. Kalian harus mampu mengadaptasi per-kembangan teknologi
tersebut.
b. Sistem Komunikasi
Kita dapat melakukan komunikasi secara
langsung atau tidak langsung. Pembicaraan tatap muka adalah contoh komunikasi
secara langsung. Pembicaraan dapat juga dilakukan secara tidak langsung
biasanya karena alasan jarak yang jauh, maka kita memerlukan media atau alat
seperti telepon dan dikatakan kita melakukan komunikasi tidak langsung. Komunikasi tidak langsung, melewati
beberapa proses yang panjang, sehingga kita mengenal pengertian sistem
komunikasi. Berdasarkan pemahaman tersebut, sistem komunikasi merupakan
suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan, pengolahan pesan yang
terjadi dalam diri seseorang dan atau diantara dua orang atau lebih untuk
menyampaikan tujuan tertentu.
Komunikasi berasal dari bahasa latin:
comunicare yang berarti membawa bersama atau menggunakan bersama. Menurut
Simons (1976), komunikasi selalu dikaitkan dengan adanya satu pesan atau
informasi yang dikirim oleh sumber tertentu melalui media tertentu kepada
penerima, atau biasa disebut komunikasi dalam konteks dan situasi tertentu
untuk mencapai tujuan. Komunikasi adalah suatu proses ketika seseorang
memindahkan pemicu untuk mengubah tingkah laku orang lain.
Dari kedua pemahaman tersebut di atas
dapat didefinisikan 5 komponen dalam komunikasi yang saling mempengaruhi,
yaitu:
a. komunikasi yaitu menyampaikan pesan,
b. pesan yaitu informasi yang dikirim
kepenerima,
c. saluran yaitu media atau komunike,
d. komunikan yaitu pengirim dan
penerima,
e. dampak yaitu tujuan, perubahan atau
akibat.
Lima
komponen di atas, dapat kita sederhanakan lagi menjadi : pengirim
pesan, isi pesan, dan penerima. Proses komunikasi pada dasarnya akan
berlangsung dimulai dari pengirim gagasan, diterjemahkan menjadi lambang yang
mengandung arti, dan dikirim melalui suatu media kepada penerima, setelah itu
penerima memberi umpan balik.
c. Cara Berkomunikasi
Berikut ini adalah hal-hal yang terkait
dengan cara berkomunikasi.
1) Mendengarkan
Ketika berkomunikasi lewat media suara,
kita harus mendengarkan apa yang dikomunikasikan. Semua orang dapat mendengar
tetapi belum tentu semua orang pandai mendengar. Hal terpenting dalam
komunikasi adalah: apa yang didengar dan bukan apa yang dikatakan.
2) Pernyataan
Komunikasi hakikatnya adalah menyatakan
atau membuat pernyataan tentang suatu gagasan secara jelas. Yang dinyatakan
adalah apa yang dapat dilihat, diamati, dirasakan dan bukan merupakan suatu
penilaian. Yang terpenting adalah pesan harus jelas, singkat dan mudah
dipahami.
3) Keterbukaan
Agar komunikasi lancar, kita harus
memberikan keterbukaan yang wajar dan normal. Sangat sulit melakukan komunikasi
dengan orang yang menutup diri karena cenderung tidak dapat menerima masukan
dari pihak lain yang bertentangan dengan dirinya. Setiap orang boleh mempunyai
sistem nilai, keyakinan, sikap maupun pandangan tetapi bila melakukan
komunikasi harus bisa menerima pandangan orang lain.
4) Kepekaan
Dalam berkomunikasi kita harus memiliki
kepekaan dan tidak asal mengungkapkan apa yang ada di dalam hati, tanpa melihat
kondisi orang lain. Kepekaan adalah kemahiran membaca bahasa tubuh yang tidak
diucapkan dengan kata-kata sehingga situasi yang dihadapi dapat disesuaikan.
5) Umpan balik
Komunikasi baru terjadi apabila ada
timbal balik yaitu respon terhadap pesan yang dikirim. Respon yang terjadi akan
menunjang keberhasilan komunikasi, dapat menghapus salah tafsir, serta
ketidakjelasan informasi. Akan tetapi dalam hal ini juga dimungkinkan terdapat
ketertutupan seseorang, keang-kuhan atau lainnya.
d. Hambatan atau Kendala dalam
Komunikasi
Kita Sering merasa ter-ganggu atau
memperoleh kendala dalam berkomunikasi. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
hal-hal di bawah ini.
1) Kepentingan
Setiap orang tentu memikirkan
kepentingannya. Jika tidak tertarik, ia akan merasa malas atau bosan sehingga
hanya akan terjadi komunikasi satu arah. Oleh karena itu, komunikasikanlah
sesuatu untuk kepentingan semua komunikan. Jangan mengomunikasikan hal-hal yang
tidak perlu agar komunikasi menjadi efektif dan tidak sia-sia dan janganlah
mengomunikasikan sesuatu hanya untuk kepentingan salah satu komunikan.
2) Emosi
Dalam berkomunikasi kita harus mampu
mengatur emosi. Jika emosi tidak dapat terkendali, komunikasi dapat meleset
jauh tanpa disengaja. Janganlah mengomunikasikan hal-hal yang yang dapat
menyulut emosi.
3) Permusuhan
Sikap permusuhan biasanya sulit ditekan.
Semua pihak biasanya mengatur siasat untuk membela diri dan mencari kesempatan
untuk menyerang kembali, bahkan ada yang membutakan diri terhadap kabaikan.
4) Kharisma
Kharisma adalah karunia yang dimiliki
seseorang sehingga dia menyampaikan informasi dengan menarik, walaupun yang
menerima tidak mengerti.
5) Pengalaman masa lampau
Hal ini dipengaruhi oleh suatu prasangka
karena kejadian masa lampau- misalnya dulu dia pernah berbohong- dia mengatakan
yang sebenarnya tetapi orang sulit untuk menerimanya.
6) Lingkungan
Lingkungan sangat kuat pengaruhnya,
misalnya ruangan yang sangat panas dan pengap akan merintangi daya persepsi,
mengurangi kesabaran orang, dan lain-lain.
e. Prinsip Kerja Komunikasi
Mekanisme komunikasi merupakan proses
yang terjadi mulai dari pengiriman pesan sampai umpan balik. Demikian juga,
ketika kita menggunakan alat bantu komunikasi atau peralatan.
Masukan
Berupa suara dari para pembicara yang
masuk ke pesawat telepon. Input dari pengirim akan menjadi output bagi
penerima, dan sebaliknya.
Proses
Input suara yang masuk ke pesawat
telepon berupa getaran suara diubah menjadi gelombang radio atau gelombang
elektro-magnet kemudian diubah kembali menjadi suara sesuai dengan suara yang
dikeluarkan dari si pembicara.
Keluaran
Berupa suara yang dikeluarkan oleh
pesawat telepon.
Berikut ini adalah beberapa peralatan
komunikasi yang sudah dikenal bahkan kalian miliki.
1) Personal Stereo
Alat ini hampir sama dengan tape
recorder, bedanya ukuran personal stereo lebih kecil tetapi cara kerjanya sama.
Partikel logam yang ada pada pita sebelumnya tidak mengandung magnet atau sifat
magnetnya tersebar secara acak. Prinsip kerja personal stereo yaitu pita yang
sudah merekam suara, partikel logam yang ada sudah termagnetisasi dan dapat
diterjemahkan menjadi getaran listrik. Partikel yang termagnetisasi ini
dideteksi oleh kumparan kawat tipis di replay head, dan (dengan tenaga baterai)
akan menghasilkan perubahan arus listrik. Earphone kemudian mengubah arus ini
menjadi gelombang bunyi melalui diafragma mekanis sehingga kita dapat mendengar
misalnya musik kesukaan kita kapan saja. Bagian-bagian dari personal stereo
yang membuat kaset dapat bekerja adalah:
penggulung pita, motor, penggerak pita,
dan replay head. Silahkan Anda amati dan pelajari mekanisme yang terjadi pada
saat alat ini beroperasi.
2) Televisi
Televisi (TV) adalah alat yang biasa
kita kenal sehari-hari. Pada TV gambar yang dihasilkan pada layar sebenarnya
adalah serangkaian gambar diam yang ditampilkan berurutan dalam kecepatan
tinggi.
Untuk menghasilkan satu gambar, elektron
ditembakkan di belakang layar televisi yang berbentuk tabung elektron.
Bagian-bagian yang ada pada televisi antara lain: penembak layar, antena,
pengatur waktu, pengatur warna, pengatur gambar, pengatur suara dan pemilih
saluran atau biasa disebut control. Bagaimana meng-operasikan TV? Silakan
kalian diskusikan dan amati semua tombol yang ada, pahami fungsi setiap tombol,
kemudian coba sampai TV aman, dan nyaman untuk ditonton.
3) Telepon
Prinsip kerja telepon yaitu mikropon
telepon menangkap gelombang dan mengubahnya menjadi fluktuasi arus listrik.
Arus dikirim lewat nomor telepon yang
kita tekan, energi listrik diubah kembali menjadi gelombang suara sehingga
orang dapat mendengar suara kita.
4) Pager
Proyek pembuatan gedung besar, yang
mempekerjakan banyak orang dengan suasana yang bising, banyak menggunakan alat
komunikasi pager.
Alat komunikasi ini sebenarnya hanya
untuk memanggil saja atau memberikan instruksi satu arah saja atau tidak
interaktif. Infromasi yang akan disampaikan direkam oleh operator dan
ditransformasikan dalam bentuk tulisan kemudian disam-paikan ke mesin pager.
5) Faksimile (Fax)
Faksimile adalah suatu alat untuk
mengirim dan menerima informasi dalam bentuk cetak secara cepat, saat itu juga
sampai di tujuan, faksimile-nya dalam keadaan aktif.
Prinsip kerja dari faksimile yaitu
informasi berupa tulisan diubah menjadi pulsa listrik, kemudian dikirim melalui
jaringan telepon ke sentral dan dilanjutkan ke telepon yang dituju dan
diteruskan kembali ke faksimile yang dituju.
6) E-mail
Melalui internet kita bisa melakukan
komunikasi dengan e-mail (elektronic mail) yang dapat mengirim dan menerima
informasi baik tulisan maupun gambar dengan cepat.
Dibandingkan dengan alat komunikasi yang
lain, menggunakan e-mail adalah yang paling mudah dan murah. Untuk memiliki
fa-silitas e-mail, kita harus melengkapi bagian-bagian dari alat internet
antara lain: komputer, modem, program internet, telepon, dan sentral internet.
7) Handphone
Handphone sering disebut sebagai telepon
genggam karena membawanya dengan digenggam oleh tangan.
Prinsip kerja alat ini hampir sama
dengan telepon biasa, bedanya bisa dibawa kemana-mana (bersifat mobile) karena
tidak menggunakan kabel penghubung tetapi menggunakan gelombang elektromagnetik
yang dihubungkan ke sentral kemudian ke penerima. Kelemahannya adalah untuk
daerah yang jauh dari sentral maka alat tersebut tidak dapat bekerja dengan
baik karena tergantung kuat lemahnya sinyal.
Berbagai inovasi terus dikembangkan
dalam dunia handphone, perkembangan inovasi tersebut akhirnya memungkinkan
handphone tak lagi hanya berfungsi untuk komunikasi suara, tetapi juga bisa
berfungsi untuk berbagai keperluan antara lain: SMS (Short Message Service)/
MMS (Multimedia Message Service) dan Video Streaming.
SMS ataupun MMS mempunyai prinsip kerja
yang sama namun berbeda pada jenis data yang dibawa. SMS untuk pesan yang
bersifat teks sedangkan MMS dapat berisi suara, gambar, movie (multimedia).
Saat menerima pesan SMS/MMS dari handphone (mobile originated) pesan tersebut
tidak langsung dikirimkan ke handphone tujuan (mobile ter-minated), akan tetapi
dikirim terlebih dahulu ke SMS Center (SMSC) yang biasanya berada di kantor
operator telepon, baru kemudian pesan tersebut diteruskan ke handphone tujuan.
Kita dapat mengetahui status dari pesan SMS yang telah dikirim, apakah telah
sampai atau gagal. Apabila handphone tujuan dalam keadaan aktif dan dapat
menerima pesan SMS yang dikirim, ia akan mengirimkan kembali pesan konfirmasi
ke SMSC yang menyatakan bahwa pesan telah diterima. Kemudian SMSC mengirimkan
kembali status tersebut kepada si pengirim.
f. Jenis-Jenis Komunikasi
Teknologi komunikasi adalah proses untuk
menyampaikan informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain yang
menggunakan teknik-teknik lain seperti simbol-simbol, kata-kata, gambar-gambar,
angka-angka, dan lain-lain. Secara garis
besarnya komunikasi dapat kita bedakan menjadi 3 jenis yaitu :
• komunikasi lisan (suara);
• komunikasi tulisan (simbol); dan
• komunikasi isyarat (tanda).
1) Komunikasi Lisan
Komunikasi dapat terjadi baik secara langsung
maupun tak langsung yang dibatasi oleh jarak dan waktu. Jarak dan waktu sangat
mempengaruhi efisiensi dan efektifitas komunikasi. Komunikasi lisan bertujuan
agar informasi yang disampaikan oleh si penyampai informasi (berita) dapat
diterima dan dipahami oleh si penerima berita. Teknologi Komunikasi Lisan adalah
berkomunikasi dengan menggunakan alat yang menghasilkan suara berbahasa lisan
di antaranya telepon.
Komunikasi lisan langsung artinya
komunikasi terjadi antara pemberi informasi langsung ke penerima informasi
tanpa melalui perantara baik orang atau alat. Komunikasi langsung mem-punyai
kelebihan dan kekurangan.
a) Keuntungannya
• Umpan balik dapat diterima secara
langsung.
• Pendengar dapat mena-nyakan bila belum
jelas.
• Pesan dapat diekspresikan
b) Kerugiannya
• Waktu banyak.
• Seringkali tidak membawa hasil
• Tidak seragam
2) Komuniasi Tulis
Komunikasi tulis di-sampaikan secara tak
langsung, contoh yang paling kita kenal adalah surat kabar atau koran, majalah,
artikel, dan lain-lain. Teknologi komunikasi tulis adalah berkomunikasi yang
menggunakan tulisan, huruf, atau gambar.
Melalui tulisan, Anda dapat
mengkomuikasikan ide, gagasan, pesan dan informasi lainnya, contohnya surat
menyurat.
a) Keuntungan
• Dapat disimpan, direkam.
• Dapat dipersiapkan de-ngan cermat.
• Seragam.
• Jangkauan luas.
• Biaya relatif murah.
b) Kerugiannya
• Berita tertulis mengha-biskan banyak
kertas.
• Berita yang diekspresikan kurang baik,
jika pengirim berita bukan penulis efektif.
• Umpan balik tidak diterima langsung.
3) Komunikasi isyarat
Komunikasi
isyarat adalah komunikasi dengan mengguna-kan kode-kode isyarat yang telah
disepakati dan dimengerti oleh kedua belah pihak baik yang memberi maupun yang
menerima informasi. Salah satu kode yang umum digunakan adalah kode Morse.
Komunikasi dapat di-lakukan melalui media
lambang, simbol atau gambar. Model komunikasi ini dapat kita temukan di
antaranya di pinggir jalan atau tempat-tempat tertentu yang kita kenal dengan
istilah rambu-rambu. Berikut ini contoh simbol/rambu.
Pesan juga dapat dikomunikasikan melalui
kode-kode diantaranya Kode Garis (Bar-Code). Bar-code biasanya digunakan untuk
memberi kode label barang. Apabila anda pergi ke suparmarket, akan Anda temukan
barang-barang yang di jual memakai kode baris. Kode tersebut digunakan untuk memu-dahkan
dalam inventarisasi atau pencacatan sehingga dengan sistem informasi yang ada,
dapat diketahui jumlah barang yang terjual, uang yang terkumpul, keadaan
barang, dan lain-lain.
Berikut ini contoh kode yang dibuat
untuk menunjukkan nama barang dan pabriknya.
5 = Kode mulai
701221 = Kode nama pabrik
244505 = Kode nama barang
Untuk lebih lengkap, komunikasi isyarat
akan dibahas pada kegiatan pembelajaran khusus. Tujuan dari komunikasi isyarat
adalah agar informasi (berita) dapat diterima dan dipahami oleh si penerima
berita, masing-masing komunikasi ini mempunyai kelemahan dan kekurangan.
a) Keuntungan
• Terjamin kerahasiaan.
• Biaya relatif murah.
b) Kerugiannya
• Terbatas pada kalangan tertentu.
• Kemungkinan salah in-terpretasi besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar